Sabtu, 25 September 2010

Story about "Es Potong"

Duh, sekarang udah sekolah. Makin banyak kegiatan. Sebentar lagi UTS lagii. Harus belajar lebih giat nih. Ditambah kenaikan tingkat karate sudah menunggu di bulan Oktober. Tapi, sekarang aku mau sekedar sharing tentang pengalamanku yang kocak ini. Kayak apa sih?

Jadi, hari Jum'at, aku lagi pengen beli es potong sama teman-teman aku yaitu, Icha dan Shania. Pas kita lihat ke depan, udah ngga ada tukang es potongnya. Akhirnya kita nanya sama salah satu anak laki-laki yang lagi megang es potong rasa cokelat.

"Dek, lihat tukang es potong ngga?" tanya Shania.
"Udah pergi, kak." jawabnya.
"Pergi kemana,dek?" tanyaku.
" Tuh, kesana!" serunya.

Kami pun segera berjalan lurus dari tempat kami berdiri. Tiba-tiba, aku langsung bicara.
"Shan, sampai kapan kita nyusurin jalan ini? Kalau tukang es nya udh jauh gmn?" tanyaku cemas. Soalnya, Shania yang memberi usul untuk nyusul tukang es potong.
" Ya, sampai halte depan situ ajja.. kalau ngga ada yah kita balik.." jawab Shania enteng.

Mungkin bagi dia ngga apa sih.. Tapi bagi aku yang pas hari Kamis kepentok meja yang membuatku sulit berlari. Tapi sekarang udah mendingan sih. Kemaren lebih parah, jalan aja sakit banget. Ngga tau kenapa. Sekarang alhamdulillah udah sembuh.

"Yah, masa udah cape-cape kesini kita pulang tanpa mendapat hasil?" tanya Icha.
"Do'a-in ajja sebelum nyampe halte kita udah menjumpai tukang es potong yang jalannya cepet bener itu" jawab Shania.
"Amien" ujarku.

Tak jauh dari sana, disebrang kantor pos ada gang kecil dan saat kita tiba disana, Shania berteriak. "Itu tukang es potongnya!" sambil nengok ke kanan. Kita pun berlari ngejar tukang es potong yang sudah mulai lenyap dari pandangan sambil teriak "Es potong!" kayak orang gila. Untung disana ngga banyak orang, jadi ngga malu-maluin.

Tiba-tiba ajja, terdengar suara "Guk! Guk! Guk!" dari arah rumah di samping kanan dan kiri kami. Dan suara itu tak lain tak bukan adalah anjing. Parahnya rumah sederhana disebelah kiri dimana suara anjing berasal, pintunya terbuka! Sedangkan disebelah kanan, dirumah bertingkat dua. Anjingnya ada di lantai atas. Lho, kok? Ah, mungkin anjingnya lagi dimasukkin ke dalam rumah terus nongol di balkon atas.

Icha langsung lari terbirit-birit. Shania langsung narik aku untuk ikut lari. Padahal aku nggak minat lari karena kaki ku masih sakit kalau lari. Tapi ya kupaksakan deh. Sampai diujung gang kita melambaikan tangan kepada tukang es potong yang telah melihat kami. Lalu, kita pun berani mendekat sedikit-sedikit. Dan, abang tukang es potong pun menghampiri kami. Terus, dia bilang.

"Ngga usah takut,Neng. Anjingnya ngga galak kok" ujar abang tukang es potong.
"Tapi kan yang itu pintunya kebuka, Bang. Malah ada dikanan kiri lagi" tanggap Shania.
"Iya, Bang" ucap Icha.
"Bikin stres ajja" komentarku sambil mencabut uang ribuan dari dompetku.
"Cokelat ya, Bang" ujarku.

Image and video hosting by TinyPic

Teman-temanku mengikutiku. " Saya alpukat ya!" kata Icha.
Shania sepertinya ingin rasa kacang merah atau kacang hijau gitu, tapi lagi nggak ada.
Jadi dia nyobain punya Icha untuk memastikan alpukat enak apa nggak.
Setelah ia yakin enak, ia menyerahkan uang ribuan dan menyantap es alpukatnya. Pokoknya yummy deh es potong-nya! Lalu, setelah mengucapkan terima kasih kita langsung berbalik arah kembali ke sekolah.

"Eh guys, jadi kita jalan sampai kantor pos cuman untuk es potong?" tanyaku.
"Ya kan cuma 50 m ajja.." tanggap Shania.
"Ditambah hampir dikejar anjing?" ujar Icha.
"Hahahaa.." kita langsung tertawa bersama.

Sungguh pengalaman yang sangat kocak kan.. OK! See you at the next posting!





1 komentar:

Hai semuaa.. Udah baca kan? Jangan lupa commentnya ya! Jangan lupa, NO SPAM! Ok! Silahkan comment!